iklan tempel

Sabtu, 18 Juni 2016

10 Jenis Ritual Alat Kelamin Yang Paling Mengerikan Di Dunia! Ritual No.2 Tu Paling Ganas Sampai Anak Gadis Itu...

10 Jenis Ritual Alat Kelamin Yang Paling Mengerikan Di Dunia! Ritual No.2 Tu Paling Ganas Sampai Anak Gadis Itu...

Ketahui 10 jenis Ritual alat kelamin yang paling mengerikan di dunia! Ritual no.2 tu paling ganas sampai anak gadis berusia 13 tahun itu...Tak sanggup nak tengok! NGERI sangat.
 
Hampir di setiap negara di dunia memiliki ritual yang berbeda dalam melakukan suatu hal. Saking banyaknya ritual yang dilakukan, membuat kita tidak tahu ritual apa saja yang masih berlaku hingga kini. Dimulai dari ritual yang sederhana hingga ekstrem pun ada.
Berikut adalah 10 jenis ritual alat kelamin paling mengerikan di dunia :-

 Para pemuda dari suku Satere-mawe harus memasukkan tangan ke dalam “sarung tangan” yang terbuat dari anyaman yang penuh dengan semut peluru (bullet ant) untuk mencapai kedewasaan mereka. Dan hal itu dilakukan selama kurang lebih 10 menit tanpa boleh berteriak dan dilakukan selama berulang kali, bahkan bisa mencapai 20 kali.

Semut peluru dari amazon terkenal mempunyai sengatan paling menyakitkan di antara semua semut-semut jenis lain yang ada di seluruh dunia. Kulit akan terasa terbakar apabila terkena sengatan semut ini dan rasa nyeri sengatan tersebut akan bertahan selama 24 jam.

 2. The Mardudjara


Tradisi terpenting dari suku mardudjara aborigin di australia ini mungkin bisa di bilang cukup mengerikan, mereka melakukan sunat barbar kepada organ intim para pria di sana, di mana organ intim pria itu di potong memanang ke arah bawah sampai bagian scrotum, dan darah yang menetes ke api dianggap dapat memurnikannya, sehingga bisa merubah saluran buang air kecil bagi para pria, hanya pertanyaannya adalah bukankah itu akan merusak organ intim pria secara medis?

3. The Trobrianders
 

Suku primitif di pedalaman Papua Nugini ini tampaknya bisa menjadi studi kasus dalam konseksuensi revolusi seksual.

Bagaimana tidak, anak-anak di sana memulai berhubungan seksual pada usia 6-8 tahun untuk wanita dan 10-12 tahun untuk pria tanpa stigma sosial.

Tradisi ini sudah menjadi hal yang terjadi di suku tersebut dan tak ayal sebagai pemicu berkembangnya penyakit AIDS secara mengerikan di pedalaman Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar